Lebaran kali ini keluarga Prasodjo merubah kebiasaan. Kalo biasanya ayah gowes, kita berdua bareng tebengers naik mobil, taun ini tidak ada sopir dan sepi tebengers. Alhasil bunda bujukin ayah untuk naik GMH alias si Grand Max Hitam aja. Persiapan sih masih biasa, bagian tengah full makanan, minuman, buku dan mainan. Kali ini ayah beli perlengapan perlistrikan yang memadai jadi sepanjang jalan Gadget dan GPS terus nyala. Khay bisa menikmati film film dan lagu kesayanganya di belakang sambil tiduran. Berangkat Jumat, 2 Agustus 2013. Rencana jumat pagi batal karena bunda harus meeting jam 1 dan ayah ngantor. Meski tetep jumat pagi jam (9.00) dari rumah, tapi seharian Khay nongkrong di kantor ayah nemenin ayah kerja sambil nungguin bunda meeting. Setelah buka puasa barulah kita benar benar berangkat dengan satu orang tebengers. Perjalanan diluar perkiraan (dikira masih sepi pemudik). Emang sih sepi pemudik mobil, tapi pemudik motor luarrrrrrrrrrrrrrrrr biasa. Bahkan di daerah antara Cikampek – Tegal beberapa POM Bensin penuh pesepeda motor yang istirahat (bahkan parkirnya sampai memenuhi satu jalur jalan hingga menimbulkan kemacetan beberapa kilometer) Belum lagi sepeda motor yang berjalan rombongan mengisi 2 jalur dan mobil tidak bisa lewat, atau pesepeda motor yang potong kanan kiri tanpa lampu send hingga tidak bsa diduga kemana arahnya. Selain itu, sebagian besar dari mereka over load dan over penumpang. Kasihan lho lihat anak anak kecil jadi tameng angin orang tua (duduk dan tertidur di depan) HUAAAHHHHHHHHHHHHHHH. Ayah yang kelelahan (karena kita sudah mulai jalan jam 9 pagi) beberapa kali berhenti setelah lewat malam di resto perhentian yang iklannya ada di sepanjang jalan. No recomended!!!! kopi+teh+2es duren = Rp.100.000!!!!!!!!!!!!!! Tapi akhirnya di Tegal kita terhibur dengan late lunch (sabtu, 3 Agustus) yang luar bisa di Resto Sate Empuk Subali. Sop Ayam, gulai kambing, Sate terpedo, sate kambing dan nasi 3 plus beberapa macam minuman =Rp.98.750. Setelah kenyang kita jalan sampai ke Temanggung untuk menikmati Bakso Ulek yang ok, bareng bulik Vina dan nginep semalam. perkiraan saur di temanggung jadi molor 12 jam gara gara pemudik motor.
Minggu kitapun melanjutkan ke Yogyakarta dan langsung memenuhi ultah om Fara di Soto Kudus Wirosaban yang super duper murah (14 mangkok soto + berbagai macam minumam dan lain sebagainya hanya sekitar Rp. 150 ribuan) :d Setelah beres beres, malamnya kita ketemu om Yossy Tangtungan danditraktir makan Sate Klathak Pak Yong di Jl. Imogiri Barat (recomended). Hampir setiap malam kita menikmati gudeg di beberapa tempat berbeda, nongkrong di alun alun, nyicip angkringan pak Harjo wijilan. Tidak ketinggalan kita ke pantai. Kali ini kita mengunjungi Pantai Baru Bantul. Karena sepi, kita berasa punya pantai pribadi.
Seperti lebaran biasanya kegiatan takbiran, sholat idhul fitri, sungkeman, opor ayam sambel goreng, sambel tumpang, brongkos semua ada. Pokoknya, Tanggal 4-10 Agustus, kami menikmati piknik, lebaran di yogya plus kulinernya.
Sabtu pagi tanggal 10 kita berangkat menuju solo (Makan siang di pondok adem ayem – ratingnya biasa saja harga sedikit mahal) lanjut ke rumah mbah putri di magetan (ayam bakarnya mak nyusssssssss yummy), ke trenggalek buat nyekar ke makam Mbah Darminto Kakung dan mengenang masa kecilku di rumah Jati, SDN Jati Trenggalek dan lebaran yang semua rumah openhouse (dapat telur asin dan madu mongso home made by mbah Slamet yang yummy), ke Pogalan, mampir di Tulung Agung makan ikan (lupa namanya tapi recomended makanan prasmanannya asal jangan pesan mangkokan). Ke Kediri nyari kopi ayah dan oleh oleh (ada yang ngamuk belanja oleh oleh), mampir Batu untuk menikmati udara dingin yang segar, lalu istirahat di Malang. Menkmati jalan jalan di Jatim Park (sayang berangkatnya kesorean- recomended untuk datang dari pagi) dan berenang di Taman Wendhit (not recomended karena terlalu crowded dan kotor) ketemu monyet, naik kuda, dan berenang. Tidak lupa ke bakso presiden (recomended).
21 Agustus, kita berangkat ke Ampel Surabaya langsung disambut Sate madura yang mak nyuuss (thanks mas Amin) dan istirahat semalam) Besoknya kita makan siang Belut Goreng H. Poer (recomended) langsung menuju Semarang. Sepanjang jalan kami menikmati pemandangan luar biasa (Subhanallah, Alhamdulillah AllahuAkbar). Beberapa kali kami berhenti untuk sekedar memotret. Di Rembang kami berhenti untuk sekedar istirahat, khay makan dan mandi. Sampai di Simpang Lima semarang kita makan malam Nasi liwet yang oke punya. Saat makan kami memutuskan untuk stay semalam di kota lumpia ini. Paginya kami habiskan untuk nongkrong di Gramedia (nggak banget ihhh hehehehe). Sayangnya keinginan cari lumpia dan mochi terlupakan begitu saja karena terkena macet saat berangkat. Tapi kembali terbayar dengan makan siang di Sate Subali Batang yang oke banget. (langganan tiap tahun (recomended). Dan perjalanan pulangpun dilanjutkan. Kami sampai dirumah sekitar jam 12 malam. Perjalanan petualangan dua minggu keluarga Prasodjo bersama GMH mengelilingi sebagian besar bagian luar Pulau Jawa yang luar biasa.